kabarin.co – Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono, menanggapi indiran Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto soal dugaan mahar politik Rp1 triliun di koalisi Prabowo Subianto. Arif meminta agar Hasto membaca aturan UU Pemilu.
“Nah, untuk sekjen PDIP yang juga permasalahkan mahar Rp1 triliun, monggo saja baca baik-baik UU Pemilunya, ada enggak kata mahar,” kata Arief, Jumat malam, 17 Agustus 2018.
PDIP Kritik Mahar Politik, Gerindra: Rp1 Triliun Kecil, Mungkin Jokowi Lebih Besar
Arif heran dengan Hasto yang mengkritik, tapi tak memahani realitas politik. Menurutnya, dalam politik seperti di pemilihan presiden dan wakil presiden memerlukan biaya saksi dan keperluan untuk kampanye. Kata dia, jumlah uang Rp1 triliun untuk keperluan pilpres dinilai kecil.
“Saksi memang enggak perlu dikasih uang transpor. Pikir dong. Rp1 triliun sih kecil jumlahnya. Nah, kalau mas Joko Widodo-Ma’ruf Amin mungkin jauh lebih besar keperluan untuk pemilu dan pilpres,” jelas Arief.
Arif menyatakan, isu mahar Rp1 triliun yang dilempar lawan lantaran takut kalah. Ia meminta agar perhelatan Pilpres 2019 kali ini dijalani dengan cara-cara yang bukan melempar isu negatif.