Aksi Balas Dendam Terpenuhi, Perang Terbuka Iran vs Amerika Serikat Dimulai

kabarin.co – Pasca tewasnya Jenderal Qasem Soleimani, Iran langsung menyerang Amerika Serikat sebagai aksi balas dendam. Aksi balas dendam itu sudah dimulai, Rabu (8/1).

Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memerintahkan membunuh Sulaimani. Panglima militer andalan Iran tersebut tewas usai diserang pesawat tak berawak ke Bandara Internasional Baghdad.

Aksi Balas Dendam Terpenuhi, Perang Terbuka Iran vs Amerika Serikat Dimulai

Berikut aksi balas dendam Iran usai Amerika Serikat bunuh Jenderal Qassim Sulaimani:

Iran melancarkan serangan rudal balistik ke pangkalan udara Irak Al Asad Rabu (8/1) pagi beberapa jam usai pemakaman Panglima Garda Revolusi Qassim Sulaimani. Pangkalan Udara itu menampung pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat.

Korps Pengawal Revolusi Islam Iran mengkonfirmasi telah menembakkan lebih dari selusin rudal balistik dari Iran ke Irak sekitar pukul 13.30 waktu setempat.

Iran menembakkan roket untuk membalas pembunuhan orang terkuat nomor 2 di Iran tersebut. Menurut sebuah pernyataan di TV pemerintah.

“Pernyataan itu menyarankan Amerika Serikat untuk menarik pasukannya dari kawasan itu untuk mencegah lebih banyak kematian,” kata TV pemerintah

Iran Targetkan Pangkalan Militer AS Lainnya

Juru bicara Pentagon, Jonathan Hoffman menjelaskan Teheran juga menargetkan pangkalan lainnya di Erbil, Irak, selain pangkalan udara Al-Asad.

“Kami sedang mengerjakan penilaian kerusakan pertempuran awal,” ujarnya.

Presiden AS Donald Trump telah menerima laporan singkat soal serangan terhadap fasilitas AS di Irak. Pemerintah AS tengah memantau situasi sekaligus berkonsultasi dengan tim keamanan nasional.

“Ketika kami mengevaluasi situasi dan respons kami, kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi dan mempertahankan personel, mitra dan sekutu A.S di kawasan,” terang Juru Bicara Gedung Putih Stephanie Grisham.

Janji Serang Pangkalan Militer AS

Sebelumnya, Mayjen Hossein Dehghan, penasihat militer untuk Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan akan membalas serangan pesawat tanpa awak AS yang menewaskan Jenderal Qassim Sulaimani. Mereka akan menyerang pangkalan militer Amerika Serikat, dikutip dari CNN edisi Minggu (5/1).

Untuk diketahui, AS memiliki sekitar 800 pangkalan militer dan fasilitas logistik di luar wilayah AS, mulai dari Singapura ke Djibouti dan Bahrain ke Brasil. Ratusan instalasi lain, besar dan kecil, ada di wilayah AS. Setiap instalasi AS, bahkan setiap prajurit, pelaut, penerbang, atau marinir, bisa menjadi target Iran. Bisa saja termasuk kapal-kapal Angkatan Laut AS di laut, pesawat-pesawat Angkatan Udara AS, atau bahkan pasukan AS di pangkalan dan tidak bertugas.

“Ada banyak cara untuk menyerang militer AS, dan Anda tidak dapat melindungi mereka semua,” kata Carl Schuster, mantan direktur operasi di Pusat Intelijen Gabungan Komando Pasifik AS.

Rencanakan 13 Skenario Balas Dendam

Iran dikabarkan telah menyiapkan 13 skenario untuk membalas dendam terhadap AS, setelah Jenderal Qassem Soleimani tewas. Tapi pihak Iran membatah. Menurut pejabat Iran, misi balas dendam tak mengenal jumlah skenario.

Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi, Ali Shamkhani, mengungkapkan misi untuk membalas dendam tidak terbatas pada satu operasi tunggal.

“Hingga saat ini, 13 skenario untuk balas dendam telah diusulkan. Bahkan jika ada konsensus tentang skenario terlemah, eksekusinya dapat berubah menjadi mimpi buruk bersejarah bagi Amerika,” kata Shamkhani. (epr/mdk)

Baca Juga:

“The Persian Hercules” dari Iran Siap Berperang Melawan ISIS

Mukjizat sabda Rasulullah, Iran Tak Pernah Menang Perang

AS: Kim Jong-Un Memohon Agar Terjadi Perang Di Semenanjung Korea