kabarin.co, Jakarta – Maraknya kekerasan seksual yang terjadi pada anak membuat daftar kelam institusi pendidikan yang seharusnya menjadi rumah kedua bagi anak saat menimba ilmu. Mendikbud Anies Baswedan menegaskan adanya nomor telepon penting di lingkungan sekolah agar korban dapat melapor dengan mudah.
“Harus ada papan pemberitahuan tentang sekolah aman dan nomor-nomor telepon mulai kepala sekolah, polsek, polres, dinas provinsi, dan Kemendikbud. Apabila ada kekerasan bila jadi korban bisa lapor karena selama ini jika mengalami kekerasan mau ke mana lapornya,” Anies di kantornya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (9/5/2016).
Hal itu disebut Anies sudah termasuk dalam program Sekolah Aman yang telah digagas sejak tahun 2015. Sekolah aman itu dituliskan di dalam Permendikbud nomor 82 tahun 2015, di aturan itu mengharuskan di setiap sekolah ada tim pencegahan kekerasan.
“Tim ini akan membantu pelaksanaan di lapangan karena pencegahan itu di paling ujung bukan di statemen tapi di dalam pelaksanaannya,” ujar Anies.
Kedua, menurutnya harus ada gugus pencegahan kekerasan di setiap Kabupaten dan Kota. Terkait Sekolah Aman di Permen tersebut telah dibicarakan dalam sidang kabinet terbatas dan akan dinaikkan jadi peraturan presiden.
“Jadi harapannya sekolah jadi tempat yang aman nyaman bagi laki-laki dan perempuan, baik guru dan siswa,” ucap Anies.
