Bencana Banjir Terjadi di Bima, Sebabkan Warga di Daerah Mengungsi, Ganggu Transportasi, dan Jaringan

kabarin.co – Bencana yang terjadi di Bima, sebabkan warga di daerah itu terpaksa mengungsi, menurut Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, akses ke listrik sampai tempat menganggu transportasi, dan ekonomi masih tidak normal.

Menurutnya, Kepala BPBD, Nusa Tenggara Barat, mengatakan banjir tersebut, sudah sebabkan sebanyak 104.378 mengungsi dari lima kecamatan.

Beberapa waktu lalu, kecamatan Rananae Timur , 3.581 jiwa mengungsi, di Mpuda beberapa 29.553 warga mengungsi, Raba 19.705 jiwa, Kecamatan Asakota sebanyak 18.648 warga yang mengungsi.

Sampai sekarang, banjir sudah surut, tinggal meninggalkan lumpur, dan beberapa pengungsi sudah kembali dari pengungsian. Tempat kerja dan sekolah di liburkan. Aktivitas dari perdagangan belum buka, dan aliran listrik masih belum bisa berfungsi dan jaringan komunikasi belum bisa normal” kata Rum dalam siaran pers BNPB, Sabtu, 24 Desember 2016.

Sampai saat ini, belum ada laporan, berapa korban yang meninggal dan menghilang dari banjir tersebut. Fasilitas tersebut tidak bisa digunakan, yaitu 4 puskemas, 29 puskesmas, 29 polindes, dan 1 labkesda. Obat tersebut, juga medis ikut terkena dampak banjir. Usaha yang dilakukan oleh BPBD, BNPB, dan TNI serta POLRI, serta pihak yang berwenang ikut menyelamatkan korban Bima. Proses ini berlangsung sampai tanggal 4 Januari, dar tanggal 22 Desember 2016.

“Tim Reaksi Cepat BNPB yang sudah ada di Kota Bima agar menghitung berapa kebutuhan logistik dan peralatan di sana. Perkuat terus BPBD. Jangan sampai ada masyarakat yang kekurangan dan tidak mendapatkan bantuan,” kata Kepala BNPB Willem Rampangilei. (nap/viv)

Baca Juga:

Banjir Rendam Ribuan Rumah di Bima, Jaringan Komunikasi Gangguan, Disebabkan Siklon Tropis

Banjir Terjadi di Tiga Kecamatan Mesuji Lampung

Banjir yang Terjadi di Bandung, Pemerintah Segera Rehabilitasi Lahan