Ciee..ciee..ciee, Persebaya Surabaya Klaim Diminta Langsung oleh Presiden jadi Tuan Rumah Piala Presiden

kabarin.co – Tak sekadar menjadi salah satu tuan rumah Piala Presiden 2018, Kota Surabaya rupanya diproyeksikan sebagai tempat digelarnya laga pertama di turnamen ini. Berdasarkan klaim manajemen Persebaya, penunjukan itu adalah permintaan langsung dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Keinginan Presiden Jokowi agar pertandingan pertama Piala Presiden 2018 digeber di Surabaya, diungkapkan oleh manajer Persebaya, Chairul Basalamah dalam hearing bersama stake holder sepak bola dan Pemkot Surabaya di Gedung DPRD Surabaya.

“Sampai dengan semalam Pak Presiden tetap ingin di Surabaya, dan pembukaan (juga) di Surabaya,” ungkap Chairul. “Dengan jumlah penonton Persebaya, sangat masuk akal membuat Presiden datang dan menentukan kami sebagai laga pembuka,” sambungnya.

Ironisnya, kegiatan Piala Presiden 2018 yang seharusnya diselenggarakan di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), justru terancam dipindahkan ke Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Sebab, kejadian di Celebration Game awal Desember lalu membuat pihak Persebaya angkat tangan.

“Kami sudah konfirmasi akan ikut Piala Presiden. Mengenai tempat, kami serahkan ke operator liga. Kami sadar diri. Bahkan sampai hari ini pun seperti masih mengemis. Tim kebanggan kota, tapi kami harus ngemis sampai hari ini. Itu ironis. Tapi kalau ini jalan yang harus kami tempuh, ya kami tempuh,” terangnya.

Apa yang terjadi pada Celebration Game menjadi pukulan telak untuk Persebaya. Pertandingan yang seharusnya menjadi puncak pesta juara Liga 2, justru menjadi duka karena ribuan Bonek bertiket tidak bisa masuk ke Stadion GBT.

Mereka menumpuk di Jalan Jawar, tepat di depan stadion terbesar di Jawa Timur (Jatim) tersebut. Setelah ditelusuri, penyebabnya adalah penutupan lintasan drag race oleh Dispora Surabaya. Padahal spot ini diproyeksikan sebagai tempat parkir untuk kendaraan roda empat.

Akibatnya banyak kendaraan yang parkir sembarangan di akses menuju Stadion GBT. Atas tindakan sepihaknya tersebut, Dispora Surabaya mendapat cacian serta kutukan dari jutaan pecinta Persebaya se-jagad raya. Termasuk Ketua DPRD Surabaya Armuji.

“Celebration Game adalah pukulan berat untuk kami. Juara Liga 2 seolah tidak ada artinya. Game ini dibuat agar tidak ada pesta berlebihan. Tapi kami bingung sampai rumit seperti itu. Kami ini membawa nama Surabaya. Kami ingin menjadi tuan rumah sesungguhnya,” keluh Abud, sapaan akrabnya.(*/FCI/JPC)