kabarin.co – Politisi senior asal PKS, H. Refrizal mempertanyakan keputusan pemerintah yang tidak akan mengajukan APBN-P 2018, mengingat banyaknya asumsi makro di APBN 2018 yang jauh meleset.
“Kondisi ekonomi global sedang tidak stabil, kita butuh APBN yang kredibel. Asumsi pada APBN 2018 banyak yang meleset seperti nilai tukar rupiah dan harga ICP” jelas politisi asal daerah pemilihan Sumatera Barat ini.
Meleset dari Asumsi Makro, APBN 2018 Kurang Kredibel
Sebagai contoh, pada asumsi makro APBN 2018 ditetapkan nilai tukar dollar sebesar 13.400 tetapi saat ini dollar diangka 14.300. Perubahan harga dollar yang sangat signifikan tentu berpengaruh terhadap banyak hal dalam postur APBN, seperti makin besarnya jumlah hutang (bunga dan pokok) yang harus dibayar.
Selain itu asumsi harga minyak mentah per barel pada APBN 2018 diangka 48 dollar per barel sedangkan harga pada Mei kemarin diangka 68-78 dollar per barel. Harga minyak mentah yang semakin tinggi akan berpengaruh terhadap beban subsidi energi. Bila tidak disesuaikan tentu akan sulit direalisasikan.