Andre menilai pemerintah Jokowi melakukan berbagai upaya untuk mengarahkan opini publik terkait persoalan ekonomi. Itu terjadi dalam sebulan terakhir di mana kenaikan harga pangan masih belum bisa dikontrol hingga nilai tukar rupiah yang masih jeblok.
“Isu ekonomi merupakan kelemahan pemerintahan Jokowi. Sebulan terakhir pemerintah membangun opini luar biasa untuk menghilangkan persoalan ekonomi yang menyusahkan masyarakat ini,” ujar Andre.
Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Robertus Robet menyatakan kalau kondisi ekonomi dan sosial terus memburuk atau tidak berubah, maka pertarungan di Pilpres akan lebih terbuka. Cawapres, kata dia, akan menentukan turun naiknya potensi elektabilitas pasangan capresnya nanti.
Sampai saat ini kedua koalisi Jokowi maupun Prabowo Subianto belum mengumumkan nama cawapres. Robet menyebutnya sebagai bagian dari strategi.
“Orang akan memilih hati-hati sehingga pertarungan politik memasuki kontestasi yang rinci. Data survei bisa saja berubah drastis pada saat pemilihan nanti,” kata Robertus Robet. (Arn)