Rupiah Anjlok ke Level Rp14.612/USD

Dia menjelaskan, risk off di pasar keuangan global terutama dipicu kekhawatiran pasar terhadap kembali meningkatnya tensi sengketa dagang antara AS dan China. Hal ini menyusul ditangkapnya CFO Huawei Techologies, Wanzhou Meng di Kanada yang akan diekstradisi ke AS.

Kekhawatiran pasar tersebut mendorong pelemahan indeks saham global, sementara yield UST berlanjut turun hingga ke 2.83%, jadi level terendah sejak September 2018. Hal ini karena meningkatnya ekspektasi pasar terhadap perlambatan ekonomi AS menyusul rilis data ekonomi AS yang melemah.

Baca Juga :  Rupiah Anjlok ke Rp14.710 Per Dolas AS, Sentuh Level Terendah Tahun Ini

“Kurva imbal hasil (yield curve) di pasar oabligasi AS cenderung inverted, bahkan spread yield obligasi 2 dan 5 tahun sudah negatif,” kata dia.

Selain itu, risiko global juga dipengaruhi beberapa data ekonomi AS yang dirilis, mengindikasikan ekonomi AS tidak sesolid tiga bulan sebelumnya. Di mana penyerapan tenaga kerja di bawah ekspektasi, defisit perdagangan melebar menjadi yang terbesar dalam 10 tahun. (oke)

Baca Juga :  Melemah Lagi, Rupiah Kini di Level Rp15.267

Baca Juga:

Rupiah Melemah Lagi ke Level Rp14.514 per USD

Rupiah Melemah Lagi ke Rp14.533/USD

Rupiah Kembali Terpuruk ke Rp14.517 per USD