Badan Pusat Statistik (BPS) Senin (15/4) mencatat neraca dagang Indonesia mencatat surplus US$540 juta pada Maret, atau lebih baik dibanding Februari yakni US$330 juta.
Selain itu, pada debat pemilihan presiden Sabtu (13/4) lalu, Capres Petahana Joko Widodo mengumumkan defisit transaksi berjalan di angka US$6,7 miliar atau membaik dari kuartal IV 2018 US$9,15 miliar. Ini membuka potensi terjadinya surplus neraca pembayaran Indonesia, sehingga dampaknya akan sangat baik bagi pergerakan rupiah.
Hanya saja, pelaku pasar agak menahan diri (wait and see) jelang rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) China kuartal I yang sedianya diumumkan Rabu (17/4) mendatang. Jika memang indikator ekonomi China mumpuni, artinya kecemasan investor akan pelemahan ekonomi global kian mereda.
“Jadi dalam perdagangan hari ini, rupiah diperdagangkan di level Rp14.015 hingga 14.040 per dolar AS. Sementra untuk sepekan, rupiah bisa di rentang Rp13.990 hingga Rp14.150 per dolar AS,” tutur Ibrahim. (cnn)
Baca Juga:
Rupiah Menguat di Level Rp14.066/USD