Di sisi lain, mata uang negara maju seperti poundsterling Inggris menguat 0,26 persen dan euro menguat 0,11 persen. Namun, dolar Australia melemah 0,39 persen.
Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan pergerakan rupiah hari ini didominasi oleh sikap pelaku pasar yang masih menunggu (wait and see) pernyataan Presiden AS Donald Trump pada pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 Senin (26/8).
Di dalam pernyataan itu, Trump menyebut bahwa otoritas China telah menghubungi delegasi dagang AS dan menawarkan AS untuk kembali ke meja runding. Hanya saja, masih belum ada pernyataan dari China terkait hal tersebut.
“Karena masih belum ada kejelasan mengenai apa yang disampaikan pada pertemuan G7, jadi ini menjadi pertanyaan baik di pasar keuangan maupu. pasar saham,” jelas Deddy kepada CNNIndonesia.com, Selasa (27/8).
Menurut dia, sentimen perang dagang ini setidaknya akan terjadi hingga pertengahan pekan ini, sehingga nilai tukar rupiah masih akan stagnan terhadap dolar AS.