Harga minyak tertekan karena banjir pasokan setelah Arab Saudi dan Rusia gagal mencapai kesepakatan pengurangan produksi pada awal Maret. Di sisi lain, penyebaran pandemi corona telah mengurangi permintaan bahan bakar sekitar 30 persen di seluruh dunia.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu-sekutunya, termasuk Rusia, akhirnya mengumumkan pengurangan produksi pada awal April.
Lihat juga: Konsumsi Listrik Turun, PLN Bisa Kehilangan Rp44 T Tahun Ini
Pemangkasan produksi hampir 10 persen dari pasokan global. Sayangnya, kondisi ekonomi yang hampir macet karena kebijakan lockdown atau penutupan wilayah tidak cukup untuk mengimbangi penurunan permintaan.
Sementara itu, Badan Informasi Energi AS melaporkan persediaan minyak mentah komersial AS meningkat 15 juta barel per 17 April dibandingkan pekan sebelumnya.*(vmi/cnn)