Petani Metropolitan Jawabaan Permasalahan Sistem Pertanian Indonesia
Oleh: Ahmad Farhan Azzam Maulana N
Kata orang menjadi petani itu melelahkan, hanya untuk orang yang tidak berpendidikan. Kata mereka petani itu panas-panasan, hanya untuk orang tua di desa yang kampungan. Penghasilan kecil dan harus kerja sampai keringatan. Mungkin itu semua benar, dan mungkin juga itulah alasan mengapa saat ini semakin sedikit generasi muda yang berkeinginan menjadi petani.
Berdasarkan data yang diambil oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilansir di halaman website radartegal.com, pada 2020 ada sekitar 33,4 juta petani yang bergerak di semua komoditas sektor pertanian. Jumlah petani pada tahun tersebut jumlahnya jauh lebih kecil dari tahun-tahun sebelumnya, seperti pada tahun 2019 saja, jumlah petani di Indonesia menyentuh angka 34,58 juta sedangkan pada tahun 2018, petani di Indonesia bisa mencapai angka sekitar 35,70 juta.
Saya tidak bisa menentang bahwasanya menjadi petani itu memang sungguh melelahkan, panas-panasan dan mendapatkan imbalan yang kecil dibandingkan pekerja kantoran. Belum lagi jika petani harus mengalami gagal panen dikarenakan cuaca atau iklim yang sedang tidak bersahabat, seperti kemarau yang berkepanjangan. Dan banyak juga petani yang hanya memiliki lahan skala kecil, hanya sekitar 0,25 sampai 1 hektar saja yang mana jauh lebih kecil dibandingkan negara Eropa maupun Amerika.