Ketidakpastian Ekonomi Global Picu Rupiah Akan Mengalami Tekanan hingga Tahun 2017

kabarin.co,  Pergerakan nilai tukar rupiah maupun Indeks Harga Saham Gabungan dalam beberapa hari terakhir cukup mengkhawatirkan, tercatat dalam beberapa minggu terakhir, rupiah maupun IHSG kompak mengalami tekanan yang cukup berarti.

Ekonom PT Bank Permata Tbk (BNLI) Josua Pardede saat berbincang dengan VIVA.co.id, memperkirakan, mata uang Garuda masih akan mengalami tekanan hingga 2017 mendatang. Ketidakpastian ekonomi global, dianggap bakal menjadi pemicu utama.

Baca Juga :  Sri Mulyani: Saya Bukan Tukang Jagal...

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah masih betah di level Rp13.500. Mata uang Garuda berada di posisi Rp13.524 per dolar AS, sedikit menguat Rp58 dibandingkan posisi kemarin, yang berada di level Rp13.582 per dolar AS. “Pelemahan rupiah saya kira masih terjal hingga tahun depan,” ujar Josua, Jumat 2 Desember 2016.

Baca Juga :  Rupiah Kembali Dibuka Menguat Tipis ke Level Rp13.748/USD

Josua mengungkapkan, kebijakan presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump yang berencana melakukan ekspansi fiskal, masih dicermati oleh para investor. Sebab, hal tersebut akan memengaruhi arah kebijakan bank sentral AS (The Fed) ke depan.