“Harusnya harga Pertalite tidak boleh lebih dari 10 persen dari harga Premium. Seperti saat ini di mana harga Premium Rp 6.550, Pertalite Rp 6.900 itu sangat tepat,” ucap Bambang.
Bambang melanjutkan, masyarakat akan memilih BBM dengan harga yang jauh lebih murah. Hal ini akan sulit mengajak masyarakat membeli BBM dengan kualitas lebih baik.
”Namun dengan kenaikan harga crude dunia, seharusnya harga Premium juga naik. Kenyataannya, pemerintah memutuskan harga Premium tidak naik, sementara harga Pertalite harus naik karena ini BBM umum, sehingga tidak boleh rugi. Akibatnya, beda harga akan semakin besar sehingga semakin sulit mengajak masyarakat pindah ke BBM yang lebih baik,” ucap Bambang. (lip)
Baca Juga:
Tak Ingin Rugi, Pertamina Desak Pemerintah Naikan Harga Solar Rp 500
Mantan Dirut Pertamina Sebut Indonesia di Ambang Krisis Energi