“Semoga pasar tidak salah fokus dalam memahami pasar dan tidak mencampur adukan setiap sentimen di luar pasar untuk menjadi alasan penggerak pasar,” tuturnya.
Sebelumnya, Antasari menyebutkan bahwa Hary Tanoe telah mendapatkan perintah dari SBY untuk menemui dia di rumahnya. Saat itu, Aulia Pohan sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia – yang kebetulan adalah besan SBY – ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas kasus dugaan korupsi aliran dana BI.
“Ya, ada orang malam-malam ke saya, yaitu Hary Tanoesoedibjo. Dia diutus oleh Cikeas. Beliau minta agar saya jangan menahan Aulia Pohan,” kata Antasari.
Menanggapi hal itu, Direktur Coporate MNC Group, Syafril Nasution, mengatakan bahwa Antasari hanya mencari sensasi.
“Antasari sedang membuat sensasi,” kata Syafril.
Syarfil menilai pernyataan Antasari justru harus dipertanyakan. Menurut dia, SBY sebagai presiden saat itu tak perlu perantara untuk bertemu dengan Antasari saat masih jadi Ketua KPK.
“Apa mungkin Presiden mau bicara kepada Ketua KPK melalui pihak ketiga yang nonpejabat pemerintah? Pak HT (Hary Tanoe) tidak ada kaitannya dengan hal tersebut,” katanya. (epr/viv)