Fakta Baru Kasus Mutilasi di Bekasi: Bau Kimia Bercampur Kopi yang Menyengat

Berita5 Views

Kabarin.co -Penemuan jasad korban mutilasi di kamar kontrakan M Ecky Listiantho (34) di wilayah Kampung Buaran, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, masih menjadi misteri. Polisi juga belum memberi keterangan lebih lanjut soal identitas jasad yang disimpan di dua boks kontainer dan dibiarkan membusuk itu.

Namun, kepingan teka-teki kasus mutilasi itu terus disusun. Terkini, seorang penghuni kontrakan bernama Fajar Agung (23) mengungkapkan hal-hal lain yang mencurigakan. Fajar mengatakan, ada beberapa keanehan soal bau busuk yang tak pernah tercium oleh warga dan barang-barang perempuan di kamar kontrakan yang disewa oleh Ecky.

Fajar, yang juga tinggal di bangunan kontrakan itu menyebutkan, warga memang tak pernah mencium ada bau busuk dari kamar Ecky. Sejauh ingatannya, Fajar hanya mencium bau cairan kimia yang kuat bercampur bau kopi dari kamar itu.

“Enggak sama sekali (mencium bau busuk). Saya suka bawa mobil dan parkir di dekat kamarnya. Tapi memang ada bau kimia dan bau bubuk kopi,” ujar Fajar di lokasi, Senin (2/1/2023).

Penciumannya tak pernah salah. Ketika polisi datang dan pintu kamar Ecky dibuka, bau cairan kimia yang bercampur kopi itu pun semakin kuat. Pria itu menuturkan, bau busuk dari jasad korban baru terasa menyengat ketika polisi membuka pintu kamar mandi.

Saat pintu kamar mandi dibuka, polisi bersama warga kemudian melihat dua boks kontainer, benda yang menjadi asal-usul bau busuk itu keluar. “Itu pas dibuka (kontainernya), ada plastik hitam berukuran besar terbungkus tiga. Jadi ada tiga plastik yang membungkus badan korban,” tutur Fajar.

Tak hanya itu, Fajar juga mengungkapkan hal yang lain. Dalam penggeledahan yang dilakukan, polisi menemukan berbagai pakaian wanita yang berserakan. Pakaian itu banyak yang tersimpan di koper, tetapi ada juga yang berceceran di lantai kamar Ecky.

“Awalnya itu, di petak pertama, ada koper, pas koper dibuka ada banyak pakaian,” katanya. Dari isi koper yang diduga milik korban, Fajar melihat beberapa helai pakaian. Pakaian itu seperti seragam pramuniaga, baju renang, dan sejumlah pakaian wanita.

“Barang acak-acakan semua, tapi itu baju perempuan semua. Ada juga seragam warna oranye. Entah itu seragam apa, tapi kayak seragam pegawai swalayan,” tuturnya. Tak hanya itu, Fajar juga melihat beberapa lembar identitas diri dan secarik akta kelahiran. “Ada sekitar 10 lembar fotokopi, terus juga ada akta kelahiran. Itu saya lihat, akta kelahiran bayi,” ujar Fajar.

Ia tak merinci lebih jauh soal penemuan barang apa saja dalam kamar yang disewa oleh Ecky. Namun, kata Fajar, setelah menggeledah kamar Ecky, polisi langsung membawa dua boks kontainer yang berisi potongan tubuh korban. “Yang dibawa keluar, saya hanya melihat secara jelas dua boks kontainer,” ucap dia.

Terkini, penyidik terus mendalami kasus penemuan jasad korban mutilasi yang berawal dari pencarian orang hilang itu. Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi sebelumnya menyebut, bahwa korban tak dimutilasi menggunakan golok, melainkan sebuah gergaji listrik. Hal itu diketahui dari bentuk potongan tulang korban yang bergerigi.

“Ternyata benar, dari kedokteran forensik awal kemarin, kami lihat memang bentukan (tulangnya) bergerigi. Informasi hasil penyelidikan, kami (korban) dipotong menggunakan gergaji listrik,” jelas Hengki, Sabtu (31/12/2022). (pp)