Kali Kedua Dipanggil, Irsyad Maulana Incar Debut di Timnas Senior Indonesia

Kabarin.co – Mendapat panggilan ke Timnas Senior Indonesia, membuat Irsyad Maulana merasa senang. Winger Semen Padang itu bertekad memberikan yang terbaik untuk Timnas Indonesia.

Irsyad termasuk dalam daftar 22 pemain Timnas yang dipanggil untuk laga internasional melawan Malaysia, 6 September 2016 di Stadion Manahan Solo. Dia satu-satunya pemain Semen Padang yang dipanggil.

Meski bukan untuk pertama kali dipanggil, tapi pemain kelahiran 27 September 1993 ini belum mencicipi debut di Timnas senior Indonesia. Karena itu dipanggil untuk kedua kalinya ini membuat pemain bernomor punggung 88 Semen Padang ini merasa senang.

Irsyad pertama kali dipanggil Timnas senior saat Kualifikasi Piala Asia 2015, ketika itu di masih tercatat sebagai pemain Arema Cronus. Pelatih Alfred Riedl memasukan namanya untuk laga tandang melawan Timnas Arab Saudi, 5 Maret 2014 di kota Dammam. Indonesia kalah 1-0 dalam pertandingan itu.

“Tapi saat itu saya tak bermain, hanya jadi cadangan. Tapi itu tetap sebuah pengalaman yang sangat luar biasa bagi saya karena dipanggil Timnas senior, walau belum dapat kesempatan bermain.”katanya kepada kabarin.co, Selasa.

Sekarang, Irsyad kembali mendapat panggilan membela tim Merah Putih. Pencetak lima gol untuk Semen Padang di ajang ISC A ini, bertekad memberikan yang terbaik untuk Timnas Indonesia.

Karena itu dia berharap dapat kesempatan mencicipi debutnya bersama Timnas senior di Solo melawan Malaysia. Selain itu, dia punya impian tetap masuk tim Indonesia di Piala AFF 2016 di Myanmar dan Filipina akhir tahun ini.

“Ya, persaingan di Timnas sangat ketat, karena yang terpilih adalah pemain-pemain terbaik Indonesia. Tapi saya akan berusaha keras dan berikan yang terbaik untuk bisa dapat kesempatan bermain.”katanya.

Sementara itu, dihubungi terpisah pelatih Semen Padang Nilmaizar, menyambut positif dipanggilnya Irsyad ke Timnas Indonesia. Dia menyebut, anak asuhnya itu punya kapasitas dan layak berbaju Timnas.

“Dia semakin matang, baik dari segi skill, mental, ataupun visi bermainnya. Dia sudah menemukan nikmatnya bermain bola. Saya kira dia sudah layak diberi kesempatan lebih banyak tampil di Timnas.”ujar Nil

Walau begitu, Nil menitipkan pesan kepada pemain andalannya itu, untuk tetap fokus dan rendah hati, walau sudah dipanggil ke Timnas. Karena membela Timnas itu tak hanya kebanggaan, tapi juga tanggungjawab yang sangat besar.

“Dia harus menjadikan panggilan ke Timnas ini sebagai jalan untuk memacu dirinya bekerja lebih keras mengeksplorasi kemampuannya. Saya yakin, jika dia bisa menjaga karirnya dan bertanggungjawab pada dirinya, dia pemain yang punya masa depan cerah.”tutup Nil.(RMO)