Kapolri: Provokator Mengaku Dibayar, Total Uang Rp 6 Juta

kabarin.co – Jakarta, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan pihaknya menemukan amplop berisi uang dari massa yang ditangkap dalam kerusuhan yang terjadi terjadi di depan Bawaslu dan di Petamburan dini hari. Tito menuturkan massa juga mengaku ada yang dibayar.

“Yang diamankan (di Petamburan) ini, termasuk yang di depan Bawaslu, ditemukan pada mereka amplop yang berisi uang totalnya Rp 6 juta yang terpisah amplopnya, mereka mengaku ada yang bayar,” kata Tito di kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Kapolri: Provokator Mengaku Dibayar, Total Uang Rp 6 Juta

Kapolri menjelaskan massa yang ditangkap di Petamburan mayoritas adalah anak-anak muda. Tak hanya merusak asrama Polri, massa tersebut membakar 25 kendaraan yang ada di sekitar lokasi.

“Di Petamburan ini, kelompok anak muda ini menyerang asrama Polri yang ada di pinggir jalan. Di asrama itu ada anggota polisi dan keluarganya, ada anaknya dan istrinya. Dan langsung dilakukan pembakaran yang ada di situ,” tutur dia.

Sebelumnya, polisi menangkap 69 orang yang diduga provokator yang memicu terjadinya bentrokan massa dengan aparat keamanan. Para provokator tersebut di antara mereka ada yang berasal dari luar Jakarta.

Polisi menduga massa ini merupakan massa setting-an. Dari tangan mereka, ditemukan amplop-amplop yang masih berisi uang. Selain itu, ada ambulans sebuah partai yang dipenuhi batu dan alat-alat lainnya.

“Ada 1 ambulans, ada logo partainya, itu penuh dengan batu dan alat-alat. Sudah kami amankan. Ada juga kami geledah massa-massa itu ada amplop dan uangnya, sudah disita, Polda Metro Jaya sedang mendalami,” jelas Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal di lokasi yang sama, sebelumnya.

Iqbal mengungkapkan massa dari luar Jakarta ini diduga dihadirkan untuk dipersiapkan membuat kerusuhan.

“Dugaan sementara, mayoritas massa tersebut dari luar Jakarta, mayoritas dan kita menemukan beberapa indikasi, nanti saya sampaikan, ada indikasi-indikasi,” ucap Iqbal.

“Pada saat bersamaan, pada pukul 03.00 WIB tersebut, ada lebih-kurang 200 massa yang berkumpul di KS Tubun. Memang kita massa banyak, kalau kita duga massa tersebut sudah dipersiapkan dan di-setting,” ucap Iqbal.

Baca Juga:

Wiranto Sebut Perusuh di Aksi 22 Mei Preman Bertato yang Dibayar

Polisi Sebut Demo di Bawaslu Rusuh Dipicu Provokator

Penampakan Mobil Ambulans Parpol Berisi Batu dan Uang dalam Kerusuhan 22 Mei Dini Hari