Walikota Risma: Jembatan Suroboyo Masuk 10 Terbaik di Dunia

Kabarin.co – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut Jembatan Suroboyo gaungnya telah mendunia. Foto-foto jembatan yang dilengkapi air mancur menari ini telah beredar luas di media dan media sosial (medsos) hingga ke berbagai negara.

Dalam sambutan peresmian, Risma secara khusus mengucapkan terima kasih kepada media dan fotografer yang telah mempublikasikan Jembatan Suroboyo secara masif sebelum diresmikan.

“Jembatan Suroboyo ini 10 terbaik di dunia, ini karena fotografer di Surabaya. Berkat jembatan ini, Surabaya menjadi terkenal,” kata Risma saat memberikan sambutan di acara peresmian Jembatan Suroboyo dan air mancur menari, di pesisir pantai Kecamatan Bulak, Surabaya, Jawa Timur Sabtu (9/7).

suroboyo-12

Selama ini, sebelum diresmikan, Pemerintah Kota Surabaya memang telah memberikan kesempatan kepada fotografer untuk mencari momen terbaik dalam beberapa uji coba dinyalakannya air mancur menari. Salah satunya, kata Risma, melalui penyelenggaraan lomba foto Jembatan Suroboyo di sosial media Instagram.

Risma kemudian menjelaskan, mengapa jadwal peresmian Jembatan Suroboyo dan air mancur menari pada saat akhir libur Lebaran 2016.

“Saya sengaja meresmikan akhir libur Lebaran (2016). Tujuannya untuk memperpanjang libur lebarannya. Bisa belanja lagi di Surabaya. Menginap lagi di hotel-hotel. Bahkan yang tertarik, bisa menyekolahkan anaknya dan membeli apartemen untuk putra-putrinya,” tuturnya.

Risma berharap, Jembatan Suroboyo ini nantinya bisa menjadi salah satu alternatif pilihan destinasi wisata di Surabaya. “Kalau pagi hari terkenal sunrise-nya. Matahari terbit indah sekali. Pak Camat menyebutnya sunrise of Bulak,” tuturnya

“Saya ingin Bulak tidak bulak (usang) lagi. Saya tidak mau ada peremajaan rumah. Kampung nelayan ini saya beri warna-warni, jadi tetap indah,” imbuhnya.

suroboyo

Dalam kesempatan malam ini juga, Risma menyampaikan soal pembangunan Jembatan Suroboyo ini bagian dari rencana pembangunan Jalan lingkar luar timur Surabaya. jalur ini nantinya akan terhubung dengan Terminal 3 Bandara Juanda.

“Ini kan kawasan nelayan. Pemerintah Kota Surabaya mengalah (tidak menggusur kampung nelayan), makanya kita buat jembatan ini,” tutup dia.(*/dts)