Kecanduan Game Picu Penurunan Kinerja Otak

kabarin.co – Walaupun situs resmi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) baru saja diretas oleh hacker tidak bertanggung jawab. Pihak KPAI bertekad untuk melanjutkan rencana pemblokiran 15 game yang dianggap mengandung konten berbahaya.

Hal itu disebabkan karena KPAI memiliki alasan yang kuat untuk mengusulkan rencana ini. Ketua KPAI, Asrorun Niam Sholeh mengatakan, game online dapat mempengaruhi kinerja otak seorang anak.

“Mengutip pendapat Profesor Akio Mori dari Tokyo’s Nihon University, anak-anak yang kecanduan game online akan mengalami penurunan aktivitas gelombang otak depan yang memiliki peranan sangat penting. Apa peran penting tersebut? Gelombang otak yang mengatur pengendalian emosi dan agresivitas akan terganggu,” tegas Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh melalui pesan singkat, Senin (2/5/2016).

Sebagai tambahan, Niam juga mengatakan bahwa dampak negatif akan tetap dirasakan oleh seorang anak walaupun sedang tidak bermain game. Hasilnya, denyut jantung dan tekanan darah akan meningkat.

“Kedua, penurunan aktivitas gelombang beta yang merupakan efek jangka panjang yang tetap berlangsung meskipun mereka tidak sedang bermain game,” lanjutnya.

“Dengan kata lain, anak-anak yang kecanduan game mengalami “autonomic nerves” yaitu tubuh mengalami pengelabuan kondisi di mana sekresi adrenalin meningkat, sehingga denyut jantung, tekanan darah dan kebutuhan oksigen terpacu untuk meningkat,” pungkasnya. (sin)

Leave a Reply