Episode Lima; Adu Cerdik Meramu Taktik dan Strategi antara Jafri dan Nil

Sepakbola1 Views

kabarin.co – Laga Mitra Kukar menjamu Semen Padang pada pekan ke-16 Torabika Soccer Championship (TSC), di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Senin (22/8) petang ini, dapat dikatakan menjadi duel adu cerdik bagi dua pelatih asal Sumatera Barat, Jafri Sastra dan Nilmaizar.

Jafri dan Nilmaizar adalah dua pelatih papan atas Indonesia. Hal itu diraih berkat berbagai prestasi yang diraih keduanya saat menangani klub lokal. Nama Jafri mencuat ketika dia sukses membawa Mitra Kukar menjuarai turnamen Piala Jenderal Sudirman.

Uniknya, pencapaian tersebut diraih dengan mengalahkan Semen Padang di partai final dengan skor akhir 2-1 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (24/1/2016).

Sementara itu, Nilmaizar menjelma menjadi pelatih kelas atas di Indonesia ketika mampu membawa Semen Padang menjuarai Indonesia Premier League pada musim 2011-2012. Namanya semakin terbang tinggi ketika ditunjuk menangani tim nasional Indonesia.

Kini, kedua pelatih terbaik di Indonesia itu akan saling berhadapan pada pekan ke-16. Adu strategi dan taktik akan tersaji ketika Mitra Kukar bentrok dengan Semen Padang. Dalam setahun terakhir, ini kali kelima kedua pelatih ini beralaga dari bibir bench.

Peertemuan itu tiga kali terjadi di Piala Jenderal Sudirman, sekali di ajang ISC. Uniknya, dari empat laga Jafri mengusung dua tim, yaitu Mitra Kukar  untuk tiga laga PJS dan Persipura Jayapura di ajang ISC A. Sementara Nilmaizar “setia” dengan Semen Padang-nya.

Jafri yang “pulang kandang” ke Aji Imbut, setelah “merantau” untuk 13 laga bersama Persipura Jayapura di ISC A ini, dipastikan akan berfikir keras mencarikan strategi yang pas untuk meredam skuat asuhan Nilmaizar.

Pasalnya dari tiga laga sejak pulang ke Mitra Kukar, Jafri belum mampu memberikan kemenangan pada timnya. Pun, dia harus bekerja keras mengembalikan kepercayaan diri para pemainnya. Masuknya Jafri sebagai pelatih menggantikan Subangkit diharapkan bisa memberi angin perbaikan bagi performa Mitra Kukar.

Artinya, Mitra Kukar akan berupaya keras memburu kemenangan mereka yang dalam enam laga terakhir belum bisa diraih. Naga Mekes bahkan menjadi tim yang meraih hasil imbang terbanyak hingga pekan 15 ISC A.

“Kami sudah bersiap untuk laga ini, taktik sudah digodok dan tim kami dalam kondisi baik dan siap tempur. Kami memang pernah beberapa kali imbang di kandang. Tapi kami bertekad harus bangkit. Kami harus menang melawan Semen Padang,” kata Jafri, dikutip goal.indonesia.

Namun, ditengah performa minor timnya, Jafri boleh berlega hati, karena skuad Semen Padang masih dibayangi rekor buruk kala melakukan laga tandang. Faktanya, hingga pekan ke-15, tim Kabau Sirah hanya meraih dua angka di laga tandang, selebihnya dalam lima kali laga tandang menderita kekalahan.

Hasil ini jelas berbanding terbalik dengan rekor sempurna saat berlaga di kandang sendiri. “Kami terus membenahi diri untuk laga tandang, sebagai tim tamu harus fokus. Jangan sampai lengah sejak menit awal hingga akhir,” tegas Nilmaizar.

Secara peringkat Semen Padang masih lebih baik dibandingkan Mitra Kukar. Di mana Semen Padang berada di posisi keenam dengan 26 poin, sedangkan Mitra Kukar menduduki peringkat ke-13 dengan nilai 17.

Satu hal yang menjadi motivasi Irsyad Maulana dkk, mereka berpeluang besar masuk ke tiga besar jika sukses meraih poin penuh atas Mitra Kukar. Sayangnya, pada laga nanti Semen Padang dipastikan akan tampil pincang. Pasalnya, Nil Maizar tak bisa menurunkan striker andalannya yang telah mencetak 11 gol, Marcel Silva Sacramento, karena harus menjalani hukuman akumulasi tiga kartu kuning.

Kendati demikian, Jafri tetap memiliki peluang untuk meraih kemenangan perdananya bersama Mitra Kukar di TSC 2016. Sebab, dia pelatih yang sudah sangat mengenal gaya bermain Semen Padang.

Jafri sempat mengasuh Semen Padang pada tahun 2012-2014 dan mantan anak asuhnya seperti Hengky Ardilles, Jandia Eka Putra hingga Novan Setya Sasongko masih memperkuat tim hingga kini. Apalagi pada laga ini, Jafri bisa menurunkan skuat terbaiknya, seperti Marlon Da Silva, Arthur Cunha hingga Bayu Pradana.(*)