Kembali ke Kompetisi Resmi, Persebaya Kehilangan Mentalitas Green Force

kabarin.co – Kembali berkiprah di kompetisi resmi, debut Persebaya Surabaya dalam laga perdana grup 5 Liga 2 ternyata jauh dari kata meyakinkan. Tak sedikit yang menyebut, Persebaya tampil loyo dan kondisi fisik yang pas-pasan saat melawan Madiun Putra, Kamis pekan lalu.

Tapi, roda kompetisi baru dimulai, jalan pun masih panjang. Masih ada kesempatan membenahi diri. Dan yang paling diinginkan publik Surabaya adalah kembalinya mentalitas ala Suroboyoan.

Mentalitas Green Force –julukan Persebaya– itu bisa didefinisikan sebagai pejuang yang gagah berani dan pantang menyerah. Namun hal itu seperti hilang dalam tim Persebaya hari ini. Itulah yang harus tergambar dan dikembalikan di lapangan oleh Rendi Irwan dan kawan-kawan.

Pelatih Persebaya Iwan Setiawan menyatakan, pasukannya masih gugup dan belum mantap secara mental. Tak heran, ketika pertandingan uji coba tertutup, mereka bisa mengatasi Gresik United yang berada di level Liga 1. Tapi, saat laga Homecoming Game melawan PSIS Semarang dan menghadapi Madiun Putra yang ditonton puluhan ribu pendukungnya, performa mereka drop.

Problem seperti itu tidak boleh terulang karena Persebaya berambisi naik level ke Liga 1. Perjuangan masih panjang dan berat. Dalam dua pekan ke depan, klub kebanggaan Kota Pahlawan tersebut melakoni dua laga away sekaligus, yakni menantang Martapura FC (30/4) dan PSBI Blitar (6/5).

Bermain tandang akan menjadi ujian berat bagi skuad Green Force yang memang didominasi pemain muda. Kapten Persebaya Rendi Irwan menyadari, laga melawan Martapura yang skuadnya tidak mengalami banyak perubahan sejak bermain di ISC B musim lalu bakal alot.

Namun, itu juga bisa menjadi kesempatan bagi Persebaya untuk kembali ke jalur yang benar. ”Kami memang tidak maksimal di pertandingan kandang pertama. Tapi, kalau bisa memetik hasil positif di sana (Martapura, Red), itu bisa jadi titik balik,” kata Rendi besok berulang tahun ke-30 tersebut, seperti dilangsir jawapos.com.

Senada dengan Rendi, Misbakus Solikin, pemain asli Surabaya yang mencetak satu-satunya gol ke gawang Madiun Putra, yakin karakter Suroboyoan yang dimiliki Persebaya akan keluar. Sebab, karakter itu sudah melekat dalam diri para pemain klub juara Liga Indonesia dua kali tersebut.

”Perjuangan Persebaya untuk bisa kembali berkompetisi musim ini sangat sulit dan berliku. Kini saatnya pemain yang harus rela habis-habisan di lapangan demi kebanggaan. Dukungan dan doa dari Bonek juga sangat penting,” papar jebolan klub internal Al Rayyan itu.

Kesalahan yang dilakukan selama melawan Madiun Putra telah dievaluasi total oleh tim pelatih bersama para pemain. Tentu saja semua berharap banyaknya peluang gol yang terbuang pada laga pertama serta lengahnya pertahanan dalam mengantisipasi serangan balik tak terjadi lagi.

Irfan Jaya, striker yang menjadi tumpuan utama kala Rachmat Afandi cedera dan Yogi Novrian kurang fit, juga telah mengevaluasi diri. Pemain 19 tahun yang menjadi top scorer ISC U-21 bersama PSM Makassar musim lalu itu punya beban untuk bermain lebih padu dan menajamkan penyelesaian akhir.

”Sudah ada evaluasi dari tim pelatih dan rekan setim untuk pertandingan pertama lalu. Saya akan bekerja lebih keras untuk membuktikan bahwa saya pantas mengenakan jersey Persebaya,” tegas Irfan yang sejatinya memiliki posisi ideal sebagai second striker. (*)