Kisah “Si Ucok” yang Mencuri Hati Fans Semen Padang

Kabarin.co – Kehadiran Riko Simanjuntak, bisa jadi akan membuat fans Semen Padang perlahan-lahan akan bisa melupakan Hendra Adi Bayauw.

Winger anyar Semen Padang FC yang akrab disapa Ucok itu dianggap punya kemampuan yang tak kalah dengan Bayauw. Dan Ucok pun mulai mencuri hati fans Semen padang dan publik Stadion H. Agus Salim.

Buktinya, saat menjalani laga perdana Semen Padang di Torabika Soccer Championship (TSC) A melawan PSM Makassar, di Stadion H. Agus Salim, Padang, Jumat malam lalu, Riko menjadi pemain paling banyak dapat aplaus penonton.

Pemain kelahiran Pematang Siantar itu menunjukan dirinya pantas bergabung dengan Kabau Sirah. Akselerasi dan kecepatannya menyisir dari sayap dan penetrasi ke kota penalti lawan, membuat Riko nampak menonjol.

Tak hanya itu, walau tubuhnya kecil, tapi dia punya nyali untuk berduel dengan pemain lawan.

“Disamping punya kecepatan, transisi menyerang dan bertahan yang sama baik, adalah salah satu kelebihan Riko.”ucap Delfi Adri, mantan assisten pelatih semen Padang suatu ketika.

Mendapat pujian dalam debutnya, Ucok  hanya merendah. Malah dia mengaku sempat grogi bermain untuk pertama kali dihadapan suporter dan pendukung tim di pertandingan resmi.

“Saya terharu bercampur gugup juga, ini pertandingan pertama di hadapan suporter, pasti bebannya lebih besar. Tapi saya bersyukur, kita bisa menang.”ucapnya, usai latihan di Stadion H. Agus Salim, Selasa pagi.

Riko juga mengatakan, dalam laga itu merasa masih belum tampil maksimal. Dia berjanji, akan terus bekerja keras agar bisa memberi kontribusi maksimal untuk Semen Padang.

“Masih ada 33 laga lagi, pastinya saya akan berupaya selalu tampil baik dan bisa menjalankan instruksi dan strategi pelatih jika dipercaya turun ke lapangan. Saya hanya ingin memberi permainan terbaik untuk Semen Padang,”sebutnya.

Soal kenapa memilih Semen Padang, walaupun sudah sempat mengikuti latihan dengan Surabaya United, faktor lebih dekat dengan kampung halamannya, Sumatera Utara, turut mempengaruhi pilihannya pemain kelahiran 26 Januari 1992 ini.

“Tidak ada masalah disana (Surabaya United), tapi saya pilih Semen Padang. Klub ini memiliki sejarah panjang dengan pemain-pemain asal Sumatera Utara. Kota Padang juga tidak jauh dari kampung halaman. Makanya lebih memilih Semen Padang,” tutupnya.(RMO)

Leave a Reply