Laporan Intelijen Amerika Serikat Sebut Putin Bantu Kemenangan Trump

kabarin.co, WASHINGTON-Badan intelijen Amerika Serikat mengklaim bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan perintah langsung kepada pemerintahannya untuk membantu memenangkan Trump dalam pilpres di negara itu.

Bantuan secara diam-diam itu dilakukan dalam bentuk peretasan siber dan manipulasi media untuk merongrong kampanye Hillary Clinton dan menyokong Donald Trump. Demikian menurut laporan dari Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat pada Jum’at waktu setempat.

Gerakan tersebut pertama ditujukan untuk merusak kemungkinan Clinton menjadi presiden, dan kemudian berbalik mendukung Trump setelah kemenangan pengusaha yang diusung Partai Republik itu tampak memungkinkan, kata laporan dari Direktur Intelijen Nasional yang dikutip kantor berita AFP.

Dalam Rilis Badan Intelijen Pusat (CIA), Biro Investigasi Federal (FBI) dan Badan Keamanan Nasional (NSA) 6 Januari waktu setempat terdapat sebuah laporan mengenai hal itu.

Laporan itu menyebutkan bahwa, Rusia berupaya membantu Trump dengan melancarkan kampanye fitnah terhadap mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, rival Trump dari Partai Demokrat.

Dikatakan juga Putin bertindak karena dendam terhadap Amerika Serikat setelah dipermalukan gara-gara Panama Papers dan skandal doping Olimpiade, dan bahwa dia juga menyalahkan Clinton karena menghasut aksi protes massa terhadap rezimnya pada 2011-2012.

Menjelang pilpres pada November 2016 lalu, Trump dan Hillary saling serang mengenai serangkaian email rahasia milik Komite Nasional Demokrat dan asisten utama Hillary, John Podesta.

Trump mengatakan email-email tersebut menunjukkan korupsi Hillary dan membuktikan ketidak-layakannya memimpin negara. Sementara Hillary menyalahkan kebocoran email tersebut pada Moskow dan menuding Trump mendapatkan bantuan dari pemerintah Rusia.

Pemerintahan Presiden Barack Obama juga menyalahkan Rusia atas peretasan email tersebut. Namun tuduhan ini dibantah keras oleh pemerintah Rusia.

Sementara Trump sendiri berulang kali meragukan kesimpulan komunitas intelijen AS mengenai isu tersebut dan mengatakan bahwa peretasan tidak berdampak kepada hasil pemilihan umum. (mfs)

Baca juga:

Soal Pengusiran Diplomat, Trump Puji Langkah Putin Tak Lakukan Aksi Balasan

Vladimir Putin Menyambut Baik Kemenangan Donald Trump

Drone Dikembalikan, Gedung Putih dan Donald Trump Marah ke China