Pengakuan mantan karyawan lain tidak kalah memilukan. Diduga gaji yang diberikan untuk karyawan “BM” tidak sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR).
“Alhamdulillah akhirnya rasa penasaran kita selama ini kejawab juga sama Bu @medinazein, semoga masalahnya cepat selesai dan semoga karyawan yang masih bertahan segera mendapatkan haknya (gajiumr) wkwkwkw,” terang mantan karyawan lain. “Semangat guy, semangat Bu @medinazein, i love you guys.”
Pengakuan mantan karyawan lain juga tak kalah menyedihkan. Sekitar 4-6 orang lagi-lagi dikumpulkan di ruang rapat. Senasib dengan mantan karyawan lain, mereka juga dipecat.
“Beres ini langsung dipanggil 1 kloter 4-6 orang untuk datang ke ruang meeting dan setelah itu pembicaraan yg ga masuk akal muncul di kuping,” kenang mantan karyawan tersebut. “Mau ga mau kami semua beres di makuta, sedangkan ini store awal kami yg dari jamannya rame sampe akhirnya datang segerombolan semut merah dan disitu mulailah HURU HARA terjadi.”
Di akhir unggahan curhatan pilu mantan karyawan, Medina pun menuliskan sebuah pesan bijak. Ia mengaku jika pegawainya bukan dianggap karyawan melainkan tim.