Saya memang bukan raja atau pangeran. Bukan pula anak pejabat atau saudagar kaya. Saya tidak memiliki semua kemewahan dan kemuliaan tersebut. Tetapi satu yang bisa saya pastikan kepada Ibu, bahwa saya adalah seorang petarung yang tangguh. Saya meraih apa yang hari ini saya dapat dengan kerja keras. Saya tidak pernah mengeluh dengan keterbatasan saya. Saya pejuang yang hebat Ibu. Saya jujur dan tidak pernah merugikan orang lain. Saya tulus apa adanya. Dan pada saat ini, saya juga rela memberikan segala-galanya untuk membahagiakan anak ibu. Saya akan berusaha setia hingga akhir hidupnya, dalam keadaan senang atau pun susah. Saya melihat Ibu telah memilih seorang laki-laki yang sabar sebagai suami. Percayalah saya sama sabar dan bijaksananya seperti suami Ibu. Jika Ibu bahagia dan setia dengan pilihan laki-laki Ibu saat ini, ku harap Ibu bisa mengerti perasaan anak Ibu kepada saya.
Saya mohon maaf atas segala ketakutan dan keterbatasan saya selama ini. Saya takut kehadiran saya secara langsung akan membuat Ibu melepaskan amarah. Maka saya berusaha menunjukkan keseriusan dan kasih sayang saya kepada Anak Ibu dan Keluarga Ibu dari jarak jauh. Namun jarak memang sering mengaburkan pandangan.