Didi Kempot Dan Musik Campursari

Dan, kehadirannya pula yang mengingatkan kita pada kontekstualitas permasalahan pandemi global lewat lagu terakhir dan juga konser amal yang diadakannya untuk memberi semangat dan pemahaman yang lebih bijak kepada para perantau yang tidak bisa kembali ke kampung halamannya.

Semuanya itu dirayakan oleh penggemarnya dengan buncahan emosi yang menggelora, ungkapan rasa yang tak berkesudahan, bagai sebuah ekstase yang berkepanjangan. Lagu-lagunya disuarakan dengan keras dan berulang, tak peduli tentang kesedihan maupun perpisahan. Ia bagai doa-doa yang terus digumamkan untuk mencapai pelepasan rasa yang begitu ekspresif: ambyar! Hal ini yang menahbiskannya sebagai Lord of Broken Heart.

Didi Kempot dianggap mengerti seluk-beluk masalah hati yang tercermin lewat lirik lagunya. Maka bisa kita lihat bagaimana para penggemarnya yang berteriak histeris sambil menyanyikan lagu Layang Kangen dan pada saat yang sama bergerak bersama dengan motion keras ala “cendol dawet”. Semuanya karena kekuatan musiknya.

Baca Juga :  Verry Mulyadi: DPC Gerindra Kota Padang juga Fokus Benahi Sektor Agama. Rp 5 Juta Bantuan Diserahkan ke Ponpes