kabarin.co – Memelihara atau berolahraga kuda menjadi tren bagi sebagian kalangan masyarakat. Banyak alasan untuk melakukannya, baik dipandang dari segi agama, sosial, ekonomi, kesehatan, dan lain-lain.
Salah seorang ustadz penghobi berkuda, Sofyan Nur Marbu Abdullah Toyyib, mengatakan, berkuda tak sekadar berdekat-dekat dengan hewan tersebut.
“Bergaul dengan kuda menciptakan keberanian, ketegasan, sikap kecepatan dalam mengambil keputusan,” ujarnya saat ditemui hidayatullah.com di Pondok Tahfidzul Qur’an Darussalam An-Nashr 3 yang diasuhnya, beberapa waktu lalu.
Pondok ini terletak di Jl Bukit Berbunga No. 13, Sidomulyo, Kota Batu, Jawa Timur. Di sini dan di pondok lain yang juga diasuhnya, Sofyan memelihara kuda-kudanya bersama para santri.
Menurut Sofyan, semua orang yang berani berkuda dan memeliharanya bisa dibilang berani berkorban. Sebab, dari segi pemeliharaannya saja, butuh biaya yang tidak sedikit.
Ia saja, setiap bulannya membutuhkan dana minimal Rp 1 juta untuk biaya pemeliharaan kudanya. Di situlah, kata dia, bukti pengorbanan seseorang terlihat.