Beliau ﷺ tidak membaca sejarah para nabi. Juga tidak mengetahui jalan yang mereka titi. Tidak ada tukang cerita yang menuturkan padanya. Beliau tidak tahu kalau para nabi terdahulu didustakan. Kemudian bagaimana mereka ditolong. Karena itu beliau mengajukan pertanyaan itu. Tidak mungkin semua itu diketahui kecuali melalui jalan wahyu. Hal ini semakin mengokohkan bahwa Alquran benar-benar mukjizat.
تِلْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الْغَيْبِ نُوحِيهَا إِلَيْكَ ۖ مَا كُنْتَ تَعْلَمُهَا أَنْتَ وَلَا قَوْمُكَ مِنْ قَبْلِ هَٰذَا ۖ فَاصْبِرْ ۖ إِنَّ الْعَاقِبَةَ لِلْمُتَّقِينَ
“Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS:Huud | Ayat: 49).
Wafatnya Waraqah
Dalam riwayat al-Bukhari, Ummul Mukminin Aisyah radhiallahu ‘anha mengatakan,
ثُمَّ لَمْ يَنْشَبْ وَرَقَةُ أَنْ تُوُفِّيَ وَفَتَرَ الْوَحْيُ
“Kemudian tak berselang lama Waraqah meninggal dan wahyu berhenti beberapa lama.” (HR. al-Bukhari Kitab Bad’ul Wahyi No.3 dan Muslim Kitabul Iman, Bab Bad’ul Wahyi, No. 160).