Oleh karena itu, ucapan Waraqah ini mencakup ajaran dua ahlil kitab. Karena keduanya beriman kepada Jibril yang datang kepada Musa.
Keempat: Waraqah menjawab dengan penuh keyakinan. Tanpa sedikit pun ragu. Bahkan jawaban itu ia lontarkan langsung tanpa jeda berpikir. Karena dia tahu masa-masa itu akan datang seorang nabi. Ia juga tahu, nabi itu akan diutus di Mekah. Ia sudah mengenal siapa Muhammad bin Abdullah. Ketika mendengar kabar tentang an-Namus al-Akbar, ia pun segera menunjukkan keimanannya.
Kelima: Waraqah memberikan kabar yang berulang dan pula akan menimpa Muhammad ﷺ. Ia mengatakan, “Tidak seorang pun yang datang dengan apa yang datang kepadamu kecuali dimusuhi”. Demikian juga bagi orang-orang yang mendakwahkan ajaran Nabi Muhammad ﷺ. Berlaku baginya ketentuan ini. karena peperangan antara yang haq dan yang batil akan senantiasa terjadi.
Keenam: Sebelum menerima wahyu, Nabi ﷺ tidak mengetahui kabar tentang umat terhdahulu. Karena itu beliau ﷺ bertanya, “Apakah aku akan diusir?”