Peran Waraqah Memantapkan Hati Nabi

Kedua: Dalam kisah sebelumnya juga Waraqah mengatakan kepada Nabi ﷺ bahwa beliau adalah Nabinya umat ini. Umat yang dimaksud Waraqah bisa jadi adalah bangsa Arab. Bisa jadi juga dalam artinya lebih luas, seluruh umat manusia. waqaraqah juga mengetahui bahwa beliau ﷺ adalah rasul terakir untuk umat di dunia ini.

Ketiga: Waraqah mengetahui sosok yang ditemui oleh Nabi Muhammad ﷺ adalah an-Namus al-Akbar. An-Namus adalah pembawa rahasia. Allah ﷻ menunjukkan kepada Jibril suatu rahasia yang tidak ditunjukkan kepada selainnya. Itulah rahasia wahyu.

عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَىٰ غَيْبِهِ أَحَدًا. إِلَّا مَنِ ارْتَضَىٰ مِنْ رَسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا

Baca Juga :  Dialog Rasulullah Saw Dengan Malaikat Jibril Tentang Neraka

“(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.” (QS:Al-Jin | Ayat: 26-27).

Waraqah tahu bahwa pembawa rahasia itu adalah Jibril. Pembawa rahasia dari Rabb semesta alam kepada para nabi. Tapi ia hanya menyebut an-Namus yang datang kepada Musa. Ia tidak mengatakan yang datang kepada Isa, padahal ia seorang Nasrani. Kemungkingkan karena pokok syariat Nasrani adalah syariat Yahudi kemudian disempurnakan oleh Nabi Isa. Sebagaimana firman Allah ﷻ,

Baca Juga :  Hijrahnya Para Utusan Allah

وَمُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَلِأُحِلَّ لَكُمْ بَعْضَ الَّذِي حُرِّمَ عَلَيْكُمْ ۚ وَجِئْتُكُمْ بِآيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ

“Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) daripada Tuhanmu. Karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.” (QS:Ali Imran | Ayat: 50).