Manny Pacquiao Setuju Hukuman Mati

kabarin.co – Aikon tinju Filipina, Manny Pacquiao yang kini menjadi senator menyebut hukuman mati buat para pengedar narkoba merupakan hukuman yang direstui Tuhan melalui kitab suci.

Juara dunia dalam delapan kelas ini saat ini telah beralih keyakinan dari seorang Katholik menjadi Kristen Karismatik.  Menurutnya kebijakan yang dilakukan Presiden terpilih Rodrigo Duterte dalam memberantas peredaran narkoba di Filipina dapat dibenarkan secara moral dan agama.

“Saat pemerintah menjatuhkan hukuman, ini bukanlah kebijakan individual.  Keputusan ini direstui oleh Tuhan. Seperti yang tertulis dalam Injil,” kata Pacquiao.

Pacquiao terpilih sebagai anggota senat pada Mei lalu dengan memanfaatkan popularitasnya sebagai petinju yang dicintai rakyat Filipina. Sementara secara politis hubungannya dengan Preisden Duterte memang sangat dekat. Apalagi keduanya berasal dari wilayah Filipina Selatan.

Sejak terpilih sebagai presiden, Duterte menjalankan kebijakan tangan besi kepada para pengedar narkoba. Ia memerintahkan petugas keamanan untuk tak segan menembak mati tersangka pengedar narkoba. Sejak terplih 30 Juni lalu, sudah 400 pengedar dieksekusi. Bahkan media massa Filipina menyebut angka 852 korban.

Filipina sebenarnya telah menghapus hukuman mati sejak 2006 karena tentangan dari Gereja Katolik.

Pacquiao juga setuju apabila hukuman mati juga diterapkan kepada para pengedar narkoba. Ia mengaku lebih memilih hukuman mati secara ditembak atau pun digantung.

Pada Juli 2015, Pacquiao pernah berkunjung ke Indonesia untuk memintakan pengampunan buat Mary Jane Veloso, WN Filipina yang divonis hukuman mati karena peredaran narkoba. (kom)