Megawati dan Prabowo Bertemu, PA 212: Imam Kami Mekah, Bukan Kertanegara

Nasional16 Views

kabarin.co – Jakarta, Persaudaraan Alumni (PA) 212 tak mempermasalahkan pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Karena menurut sekjen PA 212 Bernard Abdul Jabbar pihaknya menjadikan Mekah sebagai paduan dan imam, bukan Kertanegara atau yang sering dikaitkan dengan kediaman Prabowo.

“Tetap paduan kita, ya imam kita ya Mekah, bukan Kertanegara kan itu saja,” ujar Bernard saat dihubungi, Rabu (24/7/2019).

Megawati dan Prabowo Bertemu, PA 212: Imam Kami Mekah, Bukan Kertanegara

Bernard menyatakan Prabowo sebagai warga negara punya hak untuk bertemu dengan siapa pun, termasuk dengan Mega. PA 212 tidak mempermasalahkan pertemuan tersebut.

“Itu haknya Pak Prabowo untuk bertemu dengan siapa pun juga, ya silakan saja, artinya itu hak warga negara kok, dilindungi undang-undang, ya silakan saja. Namun kita punya arah perjuangan tersendiri,” katanya.

Saat ditanya apakah Prabowo sudah memiliki arah perjuangan yang berbeda dengan PA 212, Bernard menyatakan pihaknya belum mengetahui dengan pasti.

“Kita kan kita nggak bisa melihat, (tidak bisa) menilai bagaimana dalam hatinya Pak Prabowo seperti apa. Lihat kenyataannya saja gitu. Artinya apakah kemudian mau sevisi atau tidak sevisi itu ya artinya bukan menjadi urusan kita,” tuturnya.

Tapi, menurut Bernard, jika memang Prabowo masih satu visi dan perjuangan dengan Prabowo, dia mengajak Prabowo untuk tetap sama-sama berjuang. Dia pun memastikan tidak ada masalah antara PA 212 dan Prabowo.

“Kalau sudah berbeda visi, silakan cari arah perjuangan yang lainnya, artinya secara silaturahim kita nggak ada masalah dengan Pak Prabowo, ini masih menghormati beliau,” imbuhnya.

Sebelumnya, Prabowo telah bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Pertemuan ini melenyapkan sekat-sekat koalisi yang menghalangi kedua kelompok.

Mulai saat ini, Megawati menegaskan tidak ada koalisi ataupun oposisi. Indonesia tidak mengenal istilah ‘koalisi’ ataupun ‘oposisi’. Menurut dia, perbedaan pendapat dalam berpolitik adalah hal yang biasa.

“Dapat dibilang, ndak ada koalisi, tidak ada oposisi di dalam sistem kenegaraan kita. Tapi kalau berbeda karena pilihan, itu silakan saja, sehingga yang namanya dialog itu sangat diperlukan,” kata Megawati setelah bertemu dengan Prabowo. (epr/det)

Baca Juga:

Budi Gunawan Dampingi Megawati Sambut Kedatangan Prabowo

Pertemuan Megawati dan Prabowo Tanpa Jokowi

Prabowo Akan Bertemu Megawati, Waketum Gerindra: Jangan Cuma Cipika-cipiki, Nggak Guna!