Paul menegaskan, tak mengetahui penyebab matinya anjing jenis mix mini pincher tersebut. Temuannya itu langsung dilaporkan ke kepolisian.
“Kita enggak tahu kenapa (matinya), ditemuinnya sudah dalam kondisi seperti itu. Kita langsung lapor ke Polsek Megamendung terus dikubur,” ungkapnya.
Kabar itu pun dibenarkan oleh salah satu anggota Gabungan Anti Kekerasan Hewan Domestik Indonesia (GAKHDI), Esther Imelda. Ia mendapat kabar itu dari rekannya yang berada di Sentul City.
“Kebetulan saya tidak di lokasi, cuma dapat informasi dari salah satu anggota kami yang tinggal di Sentul City dan ikut mencari anjing itu,” ujar Esther.
Ia menjelaskan, bahwa anjing itu milik SM itu diduga ketakutan ketika keluar dari masjid hingga ke jalan. Esther sebagai pecinta anjing pun berharap agar peristiwa ini menjadi pembelajaran pemilik hewan.
“Permasalahan ini jadi pembelajaran kita semua bagaimana pentingnya edukasi menjadi owner yang bertanggungjawab terhadap hewan anjing dan lingkungan dimanapun kita berada,” tandasnya.