Dia mengaku, sejak dua bulan anaknya memang sudah ada tanda-tanda mengidap hidrosefalus. Namun akibat keterbatasan biaya dan kuranya pengetahuan, kondisi itu dibiarkan begitu saja.
“Untung ada pekerja sosial masyarakat (PSM), dan Karang Tarunan yang paham dan membawa ke rumah sakit,” ujar Sri menceritakan.
Warga Parak Buruk iti juga mengaku bahwa dia kerap tidur di mushalla selama di rumah sakit. Suaminya ibuk mencari nafkah dengan mengojek di kawasan Simpang Tabing, Koto Tangah, Kota Padang.
Tuturnya, jangankan untuk membawa anaknya berobat, dan mendapatkan gizi yang layak, untuk makan sehari-hari saja keluarganya masih susah. Kini ia hanya bisa pasrah dengan keadaan, sebab tak bisa berbuat banyak.
“Di rumah sakit ini memang gratis, tapi kami juga butuh biaya harian. Pagi hari suami saya kejar ngojek di Tabing, sore atau malam ikut menjaga di rumah sakit,” jelasnya.
Tergerak hati dengan kondisi tersebut, anggota DPR RI, Andre Rosiade akhirnya mengulurkan tangan dengan memberikan bantuan uang tunai dan sembako. Dengan harapan bisa meringankan keluarga Sri dan Fajri itu.