Penurunan harga bahan pokok turun disebabkan sudah mulainya pasokan dari daerah masuk ke Sumbar. Untuk itu Gubernur meminta semua pihak bisa bersinergi menjaga tidak terjadi inflansi.
Sementara itu, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Gunawan Wicaksono menerangkan, saat ini Sumatera Barat tercatat mengalami inflasi sebesar 1.40 persen, meningkat dibandingkan realisasi April 2022 yang sebesar 0,66 persen, sehingga secara tahunan inflasi Sumatera Barat mencapai 5,18 persen.
Realisasi inflasi Sumatera Barat ini tercatat meningkat di atas level sasaran inflasi nasional sebesar 3 + 1 persen dan lebih tinggi dibandingkan rata – rata inflasi tahunan Sumatera Barat selama tiga tahun terakhir ( 2019-2021 ) yang sebesar 1,96 persen.
Realisasi inflasi Sumatera Barat juga berada pada peringkat inflasi ke – 2 tertinggi secara tahunan di wilayah Sumatera setelah Provinsi Bangka Belitung yang mencatat realisasi inflasi sebesar 6,97 persen.
Inflasi di Sumatera Barat di tahun 2022 diperkirakan terakselerasi didorong oleh peningkatan harga pada berbagai komponen inflasi baik inflasi inti / core inflation, inflasi komoditas pangan bergejolak / volatile foods, maupun inflasi tarif yang diatur oleh pemerintah / administered prices.