Metro  

Welly-Anggit Komit dengan Reformasi Birokrasi, tak Ada Pejabat Titipan dan Intervensi ASN

Pasaman, Kabarin.co — Menghadapi tantangan kinerja pemerintahan yang semakin kompleks, calon Bupati Pasaman Nomor Urut 1, Welly Suhery, bersama pasangannya, Anggit Kurniawan Nasution, telah menyiapkan strategi inovatif untuk memperkuat sistem pemerintahan.

Dalam debat calon bupati yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pasaman, mereka menekankan pentingnya menciptakan pemerintahan yang baik untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dan memperkuat ekonomi daerah.

banner 728x90

Welly menjelaskan bahwa visi mereka adalah menerapkan reformasi birokrasi yang efektif. “Kami akan menempatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) sesuai dengan kapasitas dan kompetensinya,” ungkap Welly. Dia menegaskan bahwa tidak akan ada lagi intervensi politik dalam penempatan pejabat, yang sering kali mengganggu stabilitas pemerintahan.

“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa semua pejabat dipilih melalui seleksi berjenjang yang transparan,” tambahnya.

Welly juga mengingatkan bahwa birokrasi yang tidak berfungsi dengan baik, seperti ASN yang tidak patuh kepada atasan, telah menjadi kendala dalam roda pemerintahan dan hal ini terus terjadi di Pasama. Dalam setiap periode pemerintahan.

 

Welly Suhery dan Anggit Kurniawan Nasution menegaskan bahwa reformasi birokrasi merupakan salah satu pilar utama dalam visi pemerintahan mereka.

Menurut Welly, reformasi ini bukan sekadar jargon, melainkan langkah nyata yang harus diimplementasikan untuk menciptakan pemerintahan yang efektif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Salah satu aspek krusial dari reformasi birokrasi yang diusung pasangan ini adalah penempatan Aparatur Sipil Negara (ASN) berdasarkan kemampuan dan kompetensi mereka.

“Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap ASN, sehingga setiap pegawai ditempatkan pada posisi yang tepat,” ujar Welly.

Untuk menciptakan hal itu, Welly menyebut konsep reformasi birokrasi di pemerintahannya kelak adalah harga mati.

“Kami akan ciptakan reformasi birokrasi itu di pemerintahan di Kabupaten Pasaman. Selama ini hal ini yang tidak pernah terjadi. ASN tidak ditempatkan sesuai bidangnya,” ujar Welly.

Artinya, tidak akan ada intervensi-intervensi dalam pemerintanan yang dipimpin jika dirinya bersama Anggit diamanahkan menjadi Bupati dan Wakil Bupati Pasaman.

Welly menambahkan, baginya tidak ada istilah yang namanya pejabat titipan. Dalam menentukan pejabat di pemerintahan akan ada seleksi berjenjang yang sesuai dengan aturan dan mekanisme yang ada.
“Di Pasaman, selama ini birokrasi reformasi ini yang tidak jalan. Bahkan ada ASN yang tidak patuh pada atasannya. Kondisi ini tentu tidak bagus bagi roda pemerintahan,” ujarnya.

Untuk itu Welly menegaskan dengan Visi dan misi yang dia usung, maka tidak akan ada lagi intervensi-intervensi terhadap ASN nantinya.

“Dan ini akan buktikan jika diamanahkan nantinya,” tegas Welly.

Dengan cara ini, diharapkan kinerja pemerintah daerah akan meningkat secara signifikan, karena ASN akan lebih termotivasi dan efektif dalam menjalankan tugasnya.

Selain itu, Welly menambahkan bahwa untuk mencapai reformasi yang sukses, transparansi dalam pengambilan keputusan adalah kunci.

“Tidak ada lagi ruang untuk praktik korupsi atau nepotisme. Setiap keputusan harus dapat dipertanggungjawabkan dan dibuka untuk publik,” tegasnya.

Pasangan ini berencana untuk menerapkan sistem yang memungkinkan masyarakat untuk mengakses informasi terkait kebijakan dan anggaran secara langsung.

” Semoga dengan kondisi tersebut, diharapkan akan tercipta budaya kerja yang lebih profesional dan akuntabel, di Pasaman,” tuturnya

Selain itu, Welly-Anggit tidak hanya fokus pada penempatan, tetapi juga pada pengembangan kapasitas ASN. Mereka berencana mengadakan program pelatihan rutin yang berfokus pada peningkatan keterampilan dan pengetahuan pegawai.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap ASN memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan zaman,” kata Welly.

Hal ini diharapkan dapat membantu ASN dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Reformasi birokrasi yang ditawarkan Welky-Anggit juga melibatkan kolaborasi dengan masyarakat. Welly dan Anggit ingin menciptakan forum di mana masyarakat dapat memberikan masukan dan kritik terhadap kinerja pemerintahan.

“Jadi adanya keterlibatan masyarakat adalah langkah penting untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan efisien,” sebut Anggit Kurniawan Nasution.

“Jadi pemerintahan itu tidak hanya baik di atas kertas tapi juga baik di mata masyarakatnya,” tutup Anggit.

Buka Peluang Investasi untuk Pembangunan

Pada debat tersebut, Welly- Anggit nuga menyoroti peningkatan ekonomi daerah.

Menurut pasangan ini perku adanya ekonomi berkelanjutan. Caranya menurut Welly membuka peluang investasi.

“Pemerintah harus bersih, melayani, dan terbuka. Dengan demikian, Pasaman akan menjadi daerah yang menarik bagi investor,” jelas mereka.

Ia menekankan pentingnya meningkatkan pelayanan publik yang transparan dan ramah terhadap investor.

Dengan memfasilitasi pertumbuhan investasi, pasangan ini berharap dapat menciptakan lapangan kerja dan memberdayakan ekonomi lokal, terutama melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Welly dan Anggit juga berencana memperkuat ekonomi masyarakat dengan fokus pada pemberdayaan UMKM dan pembenahan pasar-pasar tradisional.

“Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebaiknya tidak membebani masyarakat dengan penerapan pajak yang berlebih. Kami akan mendorong ekonomi tumbuh dari bawah,” tegas Welly.

Pasangan ini berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai sektor ekonomi guna meningkatkan PAD. Dengan pendekatan inklusif dan berdaya saing tinggi, mereka berharap dapat mewujudkan Pasaman yang mandiri dan makmur.

Dengan visi yang jelas dan strategi yang matang, Welly Suhery dan Anggit Kurniawan Nasution siap membawa Pasaman menuju kejayaan.

“Kami berkomitmen untuk menciptakan pemerintahan yang transparan dan akuntabel, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Pasaman,” tutupnya. (***)

banner 728x90