Sebagaimana diketahui, kawasan lembah anai sebelumnya merupakan kawasan hutan lindung yang terdampak cukup parah bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi. Akibatnya, aliran sungai dan ekositem hutan kawasan tersebut rusak parah.
Dalam kesempatan ini, Mahyeldi menegaskan pihaknya memiliki komitmen besar terhadap pemulihan dan rehabilitasi kawasan hutan di Sumbar. Sebab, 81,9% nagari dan desa di Sumbar berada di dalam dan sekitar kawasan hutan.
“Oleh karena itu, kita menjadikan program perhutanan sosial sebagai solusi utama dalam permberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan, dimana saat ini luasnya sudah mencapai 355 ribu hektar. Bahkan, itu diakomodir kedalam program unggulan daerah,” tegas Mahyeldi.
Lebih lanjut, Mahyeldi mengajak semua pihak untuk berperan aktif menjaga kelestarian dan memulihkan hutan. Tujuannya, agar fungsi hutan sebagai sumber pangan, energi, dan air betul-betul dapat terealisasi secara utuh di Sumbar.
Menurut Mahyeldi, kegiatan penanaman pohon serentak yang dilakukannya hari ini, merupakan salah satu contoh wujud nyata peran aktif pemerintah dalam merawat kelestarian hutan di Sumbar.