Mujtahid Hashem : Habib Rizieq Shihab Man of The Year 2016

kabarin.co – Tiga kali aksi mengawal kasus atas penistaan Al-Qur’an yang dilakukan oleh Basuki Tjahja Purnama alias AHok, Habib Rizieq Shihab, menurut calon Wakil Gubernur DKI Independen yang berpasangan dengan Ahmad Taufik, Mujtahid Hashem, pantas menjadi Man of The Year 2016.

Menurut Mujtahid, Habib Rizieq adalah muslim leader yang mempunyai kemampuan menyibak energi salawat untuk menjaga harga diri kaum muslimin dan rakyat Indonesia secara umum. Gerakan yang dia lakukan menjadi warning bagi pembuat kebijakan di Republik Indonesia untuk tidak menistakan kaum muslimin yang menjadi bagian sempurna rakyat tertindas di Indonesia.

Habib Rizieq, menurut bidang Hubungan Internasional Korps Alumni HMI (KAHMI) Nasional itu, mengembalikan kepercayaan diri kaum muslimin dengan Al-Quran dan pemilik alam semesta ini untuk melakukan perubahan dan membangun peradaban Indonesia yang agung. Bagi Mujtahid yang ditemui indonesiapolicy.com menuju Monas hari ini (2/12), Habib Rizieq bisa membawa Indonesia kepada keadaan Indonesia yang lebih baik dan bermartabat.

Pendapat senada juga dikemukakan oleh eks aktivis Universitas Mercu Buana, Indra Budiman, “kemampuan Habib Rizieq menjaga gerakan, pantaslah beliau dinobatkan sebagai Man of The Year 2016.”

Menurut informan indonesiapolicy.com, Habib Rizieq mengaku banyak yang mendesak agar dirinya membuat partai politik sendiri (Partai Islam). Namun, Habib Rizieq bersikukuh tetap ingin menjadi pemimpin informal. “Biarlah untuk gerakan ini FPI yang bergerak, NU dan Muhammadiyah berada pada jalurnya,”ujar Habib Rizieq.

Sebenarnya, selain kasus penistaan oleh AHok ini, FPI, menurut Habibi Rizieq juga care pada isu-isu publik. “Kami juga mendemo korupsi AHok di Sumber Waras atau penggusuran di Kampung Aquarium, Luar Batang, tapi mana ada media yang meliput aksi kami itu,”ujarnya.

FPI, yang dipimpin Habib Rizieq, dalam aksi-aksinya mengakui ingin damai. “Ngapain rusuh, kami juga ingin damain menjaga Indonesia dalam kedamaian, tapi tidak mengabaikan keadilan,”ujarnya. Unjuk rasa yang dipimpin Habib Rizieq ini, menurutnya ingin menjaga kehormatan yang mau datang demo. “Jadi setoplah sebarin berita bohong, dari pihak manapun pendukung kandidat manapun,”ujar Habib Rizieq.

Solusi yang adil adalah menahan AHok segera, dan jangan membelokkan gerakan massa ini sebagai gerakan menuju makar. Presiden Jokowi, harusnya bisa menjaga marwah kekuasaan yang pegangnya saat ini. Jangan dibayangi ketakutan, kalau memang dia bekerja untuk rakyat. (indonesiapolicy.com)

Baca Juga:

Ini Alasan Menkominfo Berani Blokir Media Online Habib Rizieq

Kapolri dan Habib Rizieq Temui Ketua MUI Bahas soal Aksi 2 Desember