Ketum Parpol Berlomba Untuk Jadi Cawapres Prabowo atau Jokowi

Presiden Joko Widodo (kanan) berjalan bersama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) usai melakukan pertemuan tertutup di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/1). Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto mengatakan mereka bertemu dalam rangka silahturahim yang membicarakan masalah terkini bangsa. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/ama/15.

“Satu-satunya sistem kognitif terhadap demokrasi adalah kekacauan dan kerusuhan. Karena itu kita semua harus bertekad melaksanakan demokrasi dengan sebaik-baiknya,” kata Prabowo saat menghadiri acara pengundian nomor urut parpol peserta Pemilu 2019 di Kantor Pusat KPU, Jakarta, Minggu (18/2).

Di acara tersebut nama Prabowo maupun Jokowi bergema di KPU. Pendukung keduanya saling berbalas teriakan calon presiden bersahut-sahutan. Apalagi nomor urut Gerindra dan PDI P, selaku pengusung Jokowi, berurutan di mana Gerindra di nomor urut 2 sementara PDI P di nomor 3.

Baca Juga :  Soal Gerindra Gabung Pemerintah, PKB: Datang Belakangan, Dapat Jatah Belakangan

“Biarkan rakyat memilih dengan baik karena ini demi kebaikan dan kesejahteraan rakyat Indonesia,” kata Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di kantor KPU Pusat, Jakarta, Minggu (19/2).

Seperti diketahui Prabowo pernah menjadi Cawapres Megawati di Pilpres 2004. Kala itu mereka dikalahkan SBY-Boediono namun Prabowo masih sempat berkoalisi dengan Megawati saat mengusung Jokowi melaju dan menang di Pilkada DKI 2012. (arn)

Baca Juga :  Wali Kota Bandung, Oded M Danial Meninggal Saat Khutbah Jumat

Baca Juga:

Jokowi dan Prabowo akan Bertemu di Bali Hari ini

Anies Baswedan Puji Sikap Kenegarawanan Prabowo dan Jokowi

Bertemu Prabowo, Jokowi Diberi Masukan Soal Ekonomi dan Politik

Gerindra: PDIP Tidak Akan Usung Jokowi di Pilpres 2019