Dalam sehari Kalor mengaku mendapatkan uang sebesar Rp500 ribu. Sedangkan sekali angkut barang tidak ada patokan, namun untuk mengangkut motor itu ia menjelaskan bisa diberi Rp50 ribu hingga Rp100 ribu. Hal itu tergantung situasi ombak yang ada.
“Ya namanya juga jadi buruh angkut barang yang berhubungan langsung dengan ombak, itu risiko saya untuk bisa berpikir dan mencari celah-celah pada gelombang laut yang menghantam.”
“Karena ketika motornya jatuh kan kasihan juga yang punya, tapi belum pernah terjadi. Sampai saat ini masih bisa dikendalikan,” imbuhnya.(*/pjs)