Perempuan Minim Sokongan Saat Masuk Politik

kabarin.co – Kultur Indonesia tentang kaum perempuan cenderung dipersempit sehingga perannya sering diabaikan. Di dalam dunia politik perempuan lebih banyak dianggap tidak memiliki kemampuan seperti tidak menghasilkan kapital bagi partai politik.

Perkembangan zaman memunculkan fakta bahwa banyak kaum perempuan kekinian memiliki kompetensi dan kapasitas. Modal ketertarikan dan minat politik hanyalah langkah awal.

Baca Juga :  Angela Tanoesoedibjo, Satu-satunya Wakil Menteri Perempuan dan Termuda di Kabinet Jokowi

Perempuan Minim Sokongan Saat Masuk Politik 

Sekarang makin banyak perempuan terdidik yang juga dituntut memiliki dukungan kemampuan finansial.

“Modal regulasi bagi perempuan sebenarnya sudah selesai. Tinggal sekarang bagaimana mengimplementasikannya dalam aturan dan UU,” kata Politikus Partai Golkar Hetifah Sjaifudian saat diskusi di Hotel Arya Duta, Jakarta, Senin (5/3).

Dalam prakteknya kaum perempuan menemui banyak kesulitan menembus dunia politik. Pendekatan parpol kepada caleg atau calon kepala daerah perempuan masih pragmatis yakni seputar keuangan.

Baca Juga :  PKS: Jangan Sampai KPK Tidak Bisa Dikontrol

Ketika uang tidak ada, maka sangat sulit bagi parpol memberi jalan.