Terorisme Bukan Ancaman bagi Pilkada dan Pemilu

Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin mengatakan ancaman teror memang sangat mengganggu semua proses tahapan Pilkada 2018 maupun Pemilu 2019. Namun, kata dia, negara harus hadir dalam kondisi mencekam dan ketidaknyamanan karena salah satu esensi demokrasi adalah keamanan dan kenyamanan masyarakat terjamin.

“Memang sebuah peristiwa teror tidak bisa dikaitkan langsung dengan Pilkada tapi memberikan rasa aman bagi warga negara itu penting di dalam proses demokrasi,” kata Afif.

Afif juga menyinggung IKP 2019 yang kini sedang dipetakan Bawaslu. Bahwa di dalamnya terdapat segala sesuatu yang berpotensi datang mendadak. Pelajaran terpenting dari peristiwa teror di Surabaya, kata dia, adalah peta kerawanan bisa saja berubah-ubah di mana daerah yang sempat dinyatakan aman dan tenang bisa saja telah jadi target teroris.

Baca Juga :  BMKG: Hujan Lebat di Jabodetabek Berpotensi Terjadi Hingga 7 Januari 2020

“Artinya peta kerawanan yang sempat kita petakan kembali dikaji ulang. Mungkin saja ada perubahan tapi harus diketahui bahwa daerah tenang belum tentu aman. Di sini kita perlu lebih cerdas dan reaktif.”