Parpol Koalisi Diimbau Berhati-hati Perpecahan Menuju Pilpres

kabarin.co – Direktur Eksekutif Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) Yasin Mohamad mengatakan tahun 2019 adalah ujian bagi parpol untuk solid. Soliditas itu harus terjadi di internal dan eksternal seperti parpol koalisi. Yasin melihat potensi perpecahan dalam parpol bisa saja terjadi.

Mesin parpol, kata dia, akan diuji efektifitas dan efisiensinya menuju kontestasi 2019. Jika tidak bekerja dengan baik, maka masa depan parpol ke depan suram. Yasin sengaja memperingatkan parpol yang tergabung di koalisi pemerintahan.

banner 728x90

Parpol Koalisi Diimbau Berhati-hati Perpecahan Menuju Pilpres

Menurut dia parpol koalisi pemerintah Jokowi harus mampu menjaga soliditas karena banyak ketua umum yang berambisi menjadi cawapres Jokowi. Sebut saja Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PPP Romahurmuzy dan Ketum PAN Zulkifli Hasan.

“Jika ego para pemimpin parpol itu tidak bisa dijaga bisa mengancam elektabilitas Pak Jokowi sendiri. Diperlukan komunikasi politik yang cerdas,” kata Yasin dalam diskusi di Jakarta, Minggu (27/5).

Anggota Dewan Kehormatan DPP Golkar Anwar Arifin mengatakan potensi perpecahan di tubuh internal Golkar terkait calon pendamping Jokowi amat kecil. Dia menegaskan bahwa potensi perpecahan ada di setiap parpol meski di Golkar persoalan itu tidak terlalu menonjol. Kalau pun ada faksi-faksi tapi tidak akan mengarah ke perpecahan.

Golkar sudah mengambil sikap dengan sibuk memperkenalkan kandidat cawapres bagi Jokowi di Pilpres 2019. Sejauh ini Partai Beringin telah menyodorkan Ketua Umum Airlangga Hartarto yang digadang-gadang sebagai pendamping tepat bagi Jokowi.

“Memang Airlangga memiliki kualitas bagus, karirnya juga cemerlang di Golkar.
Perilakunya, cara dia memimpin dan bagaimana dia bertindak sangat cocok dengan Jokowi,” kata Anwar.

Mantan kader Golkar Poempida Hidayatullah menilai figur Airlangga telat naik ke permukaan untuk dikenal publik. Poempida mengakui kapasitas Airlangga sebagai pemimpin sangat mumpuni, Poempida menyebut kompetensi dan jaringan sang ketua umum bagus di mana Jokowi akan mengambil keuntungan saat kampanye nanti.

“Kalau seandainya Pak Airlangga ditunjuk langsung Pak Jokowi untuk jadi cawapres maka polarisasi politik semakin jelas,” ujar Poempida. (arn)

Baca juga:

PKS Tolak Ajakan Gabung Koalisi Jokowi di Pilpres 2019

Tak Diundang Dalam Pertemuan Sekjen Koalisi Jokowi, Ini Tanggapan PAN

Wasekjen Gerindra: Koalisi Kami Solid

Golkar-PDIP Makin Mesra, Koalisi Jokowi Makin Gemuk

banner 728x90