Sebut MK ‘Goblok’, Perkataan OSO Dinilai Tak Beretika

“Dan rata-rata orang yang pindah dari Parpol ke DPD itu kalau bukan yang kalah di Parpol, sudah tua atau ingin menguasai lembaga negara itu,” tegas Syamsuddin.

Sementara itu, Ketua DPP Hanura Kubu Sudding, Zulfahri Pahlevi menilai putusan MK terkait larangan pengurus parpol mencalonkan diri sebagai anggota DPD itu sudah benar. Diakuinya protes terbanyak terhadap putusan tersebut muncul dari Hanura di bawah kepemimpinan OSO, mengingat jumlah pengurus Hanura kubu OSO di DPD cukup banyak.

Baca Juga :  Ricuh Usai Kalah dari Semen Padang FC, Komdis PSSI Jatuhi Hukuman Tim KS Tiga Naga

“Yang komentar itu kan kebanyakan yang di bawahnya Pak OSO, selain itu kan jarang. Oke ada Golkar, PPP dan lain-lain (di DPD), tapi jumlahnya ngga sebanyak Hanura, hampir sepertiga anggota DPD itu anggota Hanura,” kata Zulfahri.

Dia menilai kubu OSO ingin memegang kekuasaan penuh, baik di parlemen maupun di DPD.

Baca Juga :  Survei Polmark: Jokowi 40,4 %, Prabowo 25,8 %

“Mareka mau jadi DPD tapi mereka juga mau nguasain parlemen dengan tetap jadi pengurus Parpol,” kata Zulfahri. (arn)

Baca Juga:

Oso Sebut Prabowo Konsisten Capres

Politikus Hanura Sebut Oesman Sapta Gelapkan Dana Uang Partai Rp200 M

Fokus Jadi Ketua DPD, Oesman Sapta Mundur dari Wakil Ketua MPR

Sambutan Ketum PSI di KPU Sindir Para “Senior”, OSO: Jangan Ajari Bebek Berenang!