Golkar Tegaskan Koalisi Jokowi Masih Solid

Posisi cawapres akan sangat menentukan karena elektabilitas Jokowi yang tadinya tinggi perlahan menurun. Sebaliknya elektabilitas Prabowo perlahan naik. Pengamat politik Indo Barometer M Qodari menilai Jokowi harus mencari cawapres yang pas di tengah isu anjloknya ekonomi dan kehidupan masyarakat.

“Masalah ekonomi ini sangat mengganggu pemerintahan Jokowi sehingga bisa saja mengancam soliditas koalisi,” kata M Qodari di Jakarta, Minggu (30/7).

Baca Juga :  Tak Dapat Jatah Cawapres, PKS Diprediksi Batal Dukung Prabowo

Meski demikian, Qodari tetap menyatakan pertimbangan utama dalam memilih cawapres adalah Pemilu 2024. Artinya, jika Jokowi mengambil cawapres dari ketua umum parpol maka yang akan memetik buah 2024 bukan PDIP.

“Makanya saya sebut bisa saja muncul kejutan-kejutan pada nama pasangan capres-cawapres. Untuk itu koalisi harus solid,” kata Qodari.

Sekretaris Eksekutif Lembaga Pemenangan Pemilu PPP Iddy Muzayat mengaku banyak godaan kepada partainya untuk pindah haluan. Menurut dia PPP tetap mengusung Ketua Umum Romahurmuzy alias Romi sebagai cawapres Jokowi. Apalagi Romi dianggap mewakili kaum muda, santri dan milenial karena pemilih muda di Pemilu 2019 mencapai 45 persen.