kabarin.co, Banyumas – Impor daging sapi yang akan dilakukan pemerintah untuk menurunkan harga daging hingga Rp 80.000 per kilogram, ditentang para peternak. Penurunan harga daging akan frontal menghantam sektor peternakan yang dibangun dengan biaya tinggi.
“Peternak akan mengalami kerugian besar jika pemerintah menurunkan harga daging sapi,” kata Slamet peternak dari Sokaraja Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, 1 Juni 2016.
Jika harga daging sapi menurun maka secara otomatis harga sapi hidup juga akan menyesuaikan. Peternak akan merugi, mengingat biaya penggemukan sapi mahal.
Mahalnya biaya ternak sapi disebabkan hampir semua komponen makanan sapi merupakan barang impor. Baik konsentrat. jagung pipilan, dan tepung ikan, semuanya harus didatangkan dari luar negeri.
Saat ini saja, untuk melakukan usaha ternak atau penggemukan sapi, cukup susah. Karena tingginya harga konsentrat yang mencapai Rp 2.500 per kilogram.
Kebutuhan pakan untuk satu ekor sapi berat 500 kg membutuhkan konsentrat sebanyak 10 kg per harinya. Belum lagi untuk biaya beli rumput dan tenaga pemeliharaan. Sehingga totalnya biaya pemeliharaan yang dibutuhkan mencapai Rp 45 ribu perhari perekor.