Buzzer Politik Wajib Taati Aturan Main Selama Kampanye

“Lewat jaringan grup Whatsapp kami mengajarkan kepada buzzer mengenai literasi digital. Batasan kami jelas misalnya larangan keras posting yang buruk seperti penghinaan, Sara dan hoaks,” ujar Dimas dalam diskusi bertajuk Buzzer Politik di Jakarta, Jumat (12/10).

Juru bicara tim nasional kampanye (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Budiman Sudjatmiko, menolak jika tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf disebut memakai buzzer untuk kampanye demi mempromosikan keberhasilan petahana. Yang ada adalah instruksi khusus kepada elemen pendukung untuk menggunakan media sosial sebagai lahan kampanye damai, nyaman dan menyenangkan.

Baca Juga :  ICMI: Jaga Optimisme Menatap Pilkada 2018 dan Pemilu 2019

TKN, kata Budiman, mengutamakan narasi yang membangun serta menyebarkan hal positif ke masyarakat. Dia berharap media massa menyambut narasi produktif tersebut.

“Media harus merespon karena kita ingin isu yang bermanfaat dan membangun dalam perang data dan adu gagasan,” ujar Budiman.

Juru kampanye badan pemenangan nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahean, mengatakan buzzer politik dipandang sebagai sebuah kebutuhan. Namun di dalam prakteknya buzzer politik disalahgunakan sehingga situasi di media sosial dinilai parah.