Swing Voters Disebut Sebagai Penentu Kemenangan di Pilpres 2019

kabarin.co – Keberadaan swing voters atau pemilih massa mengambang dianggap sebagai penentu kemenangan di Pilpres 2019. Pasangan Jokowi-Jusuf Kalla yang memenangi Pilpres 2014 dinilai berhasil mengamankan suara swing voters yang ketika itu mencapai 40 persen.

Peneliti politik senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan kedua pasang calon peserta Pilpres 2019 akan bertarung ketat berebut suara swing voters. Swing voters adalah pemilih yang belum menentukan pilihan namun jika tidak diperhatikan mereka bisa saja menjadi golongan putih (golput) alias tidak menggunakan hak konstitusionalnya untuk memilih.

Baca Juga :  Aksi Damai Bela Palestina Dinilai Efektif Menunjukkan Sikap Anti Penjajahan

Kebanyakan swing voters menurut Siti tidak punya referensi untuk memilih siapa. Kondisi itu bisa membuat mereka ragu dan apatis terlebih kontestasi Pilpres 2019 sudah dipanaskan berbagai isu semisal hoax atau fakenews.

“Pilpres 2019 masih akan memperebutkan swing voters meskipun jumlah persisnya masih belum jelas,” kata Siti di Jakarta, Minggu (21/11).

Baca Juga :  Sependapat dengan Verry Mulyadi, Anggota DPRD Sumbar Evi Yandri Gulirkan Wacana Spin Off Semen Padang

Pilihan para swing voters ini akan sangat dipengaruhi oleh strategi pemenangan tim sukses Paslon. Mereka, kata Siti, biasanya apolitis tapi bisa disebut sebagai pemilih rasional karena menetapkan keputusan berdasarkan pertimbangan.