kabarin.co – Jakarta, Mejelis Ulama Indonesia (MUI) meminta Banser NU untuk meminta maaf terkait pembakaran bendera berkalimat tauhid di acara Hari Santri Nasional, Garut, Jawa Barat, pada Minggu (21/10).
“MUI meminta kepada yang telah melakukan tindakan tersebut meminta maaf dan mengakui kesalahan secara terbuka kepada umat Islam,” ujar Sekjen MUI Anwar Abbas di Kantor MUI, Selasa (23/10).
MUI Minta Banser NU Minta Maaf Secara Terbuka soal Pembakaran Bendera Tauhid
Anwar mengatakan, permintaan maaf dan pengakuan salah itu untuk merespons timbulnya kegaduhan di kalangan umat Islam setelah kejadian tersebut.
Untuk masalah pembakaran, MUI belum bisa memberikan pernyataan. Sebab, MUI akan kajian lebih lanjut terkait pembakaran bendera yang diduga bendera Hizbut Tahrir Indonesia.
MUI menyerahkan persoalan hukum kepada kepolisian dan meminta semua pihak menahan diri.
“MUI mengimbau kepada pimpinan ormas Islam, para ulama, kiai, ustaz, dan ajengan untuk ikut membantu mendinginkam suasana dan menciptakan kondisi yang lebih kondusif sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” imbuhnya.